promediajambi.com,-Kota Jambi kembali dilanda musibah banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Minggu pagi, 30 Maret 2025. Guyuran hujan yang berlangsung selama beberapa jam ini menyebabkan genangan air yang cukup tinggi di sejumlah titik, terutama di daerah-daerah yang memang rawan banjir akibat sistem drainase yang buruk. Akibatnya, sebanyak tujuh kecamatan di Kota Jambi terendam air, termasuk kawasan permukiman padat penduduk dan fasilitas umum seperti rumah ibadah dan sekolah. Selain merendam rumah warga, peristiwa ini juga menyebabkan robohnya tembok salah satu sekolah swasta di kawasan Pall Merah. Kejadian ini menjadi sorotan publik karena memperlihatkan lemahnya infrastruktur dan sistem tata kelola air di wilayah perkotaan yang semakin padat.

Menurut Juru Bicara Pemerintah Kota Jambi, Abu Bakar, banjir yang terjadi pada Minggu pagi telah merendam ratusan rumah di tujuh kecamatan berbeda. Meskipun kini kondisi air sudah mulai surut di sebagian besar wilayah, dampak yang ditinggalkan cukup signifikan. “Saat ini sebagian rumah yang terendam air sudah mulai surut,” ujarnya kepada awak media.

Salah satu dampak paling serius dari banjir ini adalah robohnya tembok bangunan sekolah SMA Xaverius yang berada di Kelurahan Pall Merah, Kecamatan Pall Merah. Tembok tersebut runtuh akibat tidak mampu menahan tekanan air dan kondisi tanah yang labil setelah diguyur hujan lebat. Beruntung, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa karena terjadi saat aktivitas sekolah sedang libur. Namun, kondisi ini kembali membuka mata banyak pihak tentang pentingnya perawatan dan evaluasi berkala terhadap bangunan pendidikan, terlebih yang berada di zona rawan banjir.

Banjir juga menggenangi sejumlah rumah ibadah, terutama di wilayah Kecamatan Telanaipura, yang membuat aktivitas keagamaan terganggu. Ketinggian air bervariasi antara 10 cm hingga 50 cm, cukup untuk menyebabkan kerusakan pada perabotan rumah tangga dan fasilitas umum yang terendam.

Data sementara menunjukkan bahwa rumah-rumah terdampak tersebar di beberapa kecamatan sebagai berikut:
- Kecamatan Telanaipura: 4 RT terdampak
- Kecamatan Jelutung: 8 RT terdampak
- Kecamatan Alam Barajo: 4 RT terdampak
- Kecamatan Kota Baru
- Kecamatan Pall Merah
- Kecamatan Jambi Timur
- Kecamatan Danau Sipin

Meski tidak semua RT di tiap kecamatan mengalami kerusakan berat, genangan air tetap mengganggu aktivitas warga dan menyebabkan kerugian material.

Warga yang terdampak banjir kini mulai membersihkan rumah dan lingkungan mereka dari lumpur serta sisa-sisa banjir. Beberapa warga mengeluhkan lambatnya respon pemerintah dalam melakukan evakuasi dan penyaluran bantuan darurat. Namun pihak Pemkot Jambi mengklaim telah menurunkan petugas dari BPBD serta tim kebersihan untuk membantu proses pembersihan dan mendata kerusakan yang terjadi.

Kejadian ini kembali mengingatkan pentingnya pembenahan sistem drainase di Kota Jambi. Banyak pihak menilai bahwa penyebab utama banjir bukan hanya curah hujan tinggi, tetapi juga karena saluran air yang tersumbat, sempit, dan tidak mampu menampung debit air saat hujan turun deras. (Red:A.Chairi)