promediajambi.com

promediajambi.com,-Dulu, jarak adalah tantangan. Rimba dan perbukitan Sumatera membentang luas, memisahkan kota dan desa, menghambat konektivitas serta mengisolasi masyarakat. Namun, kini jalan telah menjadi jembatan harapan. Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) hadir bukan hanya sebagai penghubung wilayah, tetapi sebagai penyambung harapan dan penggerak kehidupan.

Tol Trans Sumatera adalah proyek infrastruktur berskala nasional yang dimulai sejak tahun 2014 sebagai bagian dari Program Strategis Nasional. Dengan total panjang lebih dari 2.800 kilometer, jalan tol ini dirancang membentang dari ujung selatan Sumatera di Bakauheni hingga ke ujung utara di Banda Aceh. Pembangunan dilakukan secara bertahap, menghubungkan kota-kota besar, pelabuhan, hingga kawasan pertanian dan pariwisata.

Koridor-koridor utama seperti Bakauheni–Terbanggi Besar, Terbanggi Besar–Pematang Panggang, Kayu Agung–Pekanbaru–Dumai–Medan–Binjai, hingga ke Sicincin–Banda Aceh telah mulai beroperasi dan memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan masyarakat serta distribusi barang. Jalan tol ini tidak hanya mempersingkat waktu tempuh antarwilayah secara drastis, tetapi juga meningkatkan efisiensi logistik dan daya saing ekonomi lokal.

Dibangun dan dikelola oleh perusahaan nasional seperti PT Hutama Karya, JTTS dilengkapi dengan fasilitas rest area modern, sistem pengawasan digital, serta jalur yang mengedepankan keselamatan dan kenyamanan pengguna. Lebih dari itu, tol ini membuka akses ke wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi. Desa-desa mulai berkembang, akses pendidikan dan layanan kesehatan semakin mudah, aktivitas pertanian dan perdagangan meningkat, dan potensi pariwisata pun mulai menggeliat.

Bagi masyarakat, jalan ini bukan sekadar lintasan dari satu titik ke titik lain. Ini adalah jalan menuju masa depan. Anak-anak bisa pulang sekolah lebih cepat dan aman. Petani tidak lagi harus menempuh jalan berlumpur untuk menjual hasil panennya. Pelaku usaha lokal mendapatkan akses yang lebih luas ke pasar nasional.

Meski di tengah kemajuan pembangunan, semangat menjaga alam tetap dijaga. Tol Trans Sumatera menjadi simbol harmoni antara pembangunan dan pelestarian lingkungan, serta bukti nyata semangat gotong royong bangsa dalam membangun negeri.

JTTS bukan hanya deretan aspal dan beton—ia adalah tulang punggung baru Pulau Sumatera dan penopang masa depan Indonesia yang lebih terhubung, inklusif, dan sejahtera. (Red:A.Chairi)